Nubuta Amos sungguh terjadi |
Pada tulisan terdahulu sudah dibentangkan mengenai masa awal kenabian Amos, zaman Amos dan Pewartaan Amos.
Pada bab ini para pembaca sekalian akan disuguhi tema Nubuat Amos, mulai dari sifat nubuat, isi Nubuat, konsep monoteisme etis nubuat Amos, penghukuman dan pengharapan dalam nubuat hingga tindakan kontroversi Amos yang dituduh menentang ibadat Israel.
NUBUAT AMOS
a. Sifat Nubuat
Hingga kini nubuat Amos hingga kini masih terpelihara dan tersusun dengan baik. Nubuat Amos disampaikan secara lisan untuk orang Israel di Samaria dan tempat-tempat lain di Betel.
Amos yang berasal dari Tekoa, Yehuda telah merantau ke kerjaaan utara di daerah Samaria. Hal ini tampil dalam tulisan Amazia, "negeri ii tidak dapat lagi menahan segala perkataannya (Am 7:10)
Pewartaan Amos dapat diringkas dalam kalimat ini: "Yerobeam akan mati terbunuh oleh pedang dan Israel pasti pergi dari tanahnya sebagai orang buangan." (Am 7:11). Dalam pewartaannya yang singkat tetapi sistematik, tepat dan indah itu, Amos kerap menggunakan lambang-lambang seperti belalang, tali sipat, bakul berisi buah-buahan musim kemarau, dll.
b. Isi Nubuat
Nubuat Amos terangkai dalam 3 bagian utama, yakni Auman singa (Am 1:1 - 3:8); dakwaan Allah terhadap Israel (Am 3:9 - 6:14); dan hukuman Allah (Am 7:1 - 9:15)
Nubuat Amos memuat delapan dakwaan dengan ancaman hukuman terhadap 6 bangsa yang berbatasan dengan Yehuda dan Israel, yakni Edom, Amon dan Moab yang memiliki hubungan darah dengan Yehuda dan Israel. Masing-masing dakwaan dimulai dengan rumusan, "Karena tiga dakwaan......... bahkan empat, Aku tidak menarik kembali keputusanKu (Am1:3,6,9 cf).
Pola ini misalnya mengikuti:
- Ams 30:15: "Ada tiga hal yang tak akan kenyang, ada empat hal yang tak pernah berkata: "Cukup!"
- Ams 6: 16-19: "Enam perkara ini yang dibenci TUHAN, bahkan, tujuh perkara yang menjadi kekejian bagi hati-Nya."
Ini mengikuti "pola x, x+1" yang juga terdapat dalam bagian lain dalam Perjanjian Lama dan tulisan-tulisan Timur Tengah kuno. Pola penulisan ini menunjukkan bahwa bangsa-bangsa di era kenabian Amos telah berdosa "cukup dan lebih dari cukup" untuk membangkitkan penghukuman Allah.
Dakwaan terhadap keenam bangsa itu didasarkan pada kejahatab mereka terhadap manusia, sementara Yehuda didakwa karena telah menolak hukum Tuhan dan tidak berpegang pada ketetapan-ketetapanNya (Am 2:4).
Israel sendiri didakwa karena dosa-dosa yang menyangkut tingkah laku manusia dan hubungan mereka dengan Allah (Am 2:6-12). Dosa-dosa itu menyangkut tindakan menjual orang benar karena uang, menjual orang miskin karena sepasang kasut, dan kejahatan-kejahatan lainnya. Lanjut Baca!
Lusius Sinurat
Posting Komentar